Belakangan, isu dan berita pemblokiran Telegram oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menjadi topik hangat di dunia maya. Jika Telegram diblokir oleh Kominfo Indonesia, kira-kira apa alternatif aplikasi pengganti Telegram yang bisa kita pergunakan?
Pasalnya, aplikasi pesan instan satu ini boleh dikatakan sudah menjadi bagian dari “platform wajib” untuk komunikasi dan pencarian konten. Akankah ada alternatif aplikasi pesan instan lain yang bisa menyerupai fungsi dan keunikan Telegram itu sendiri?
Mengapa Telegram diblokir?
Pemblokiran aplikasi Telegram oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) sering kali didasarkan pada sejumlah alasan yang berhubungan dengan keamanan data, penyebaran konten ilegal, dan ancaman terhadap keamanan nasional.
Meskipun Telegram itu aman karena memiliki fitur enkripsi. Tetap saja kekhawatiran akan ada mengingat bahwa platform ini dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang berpotensi mengganggu stabilitas negara.
Karena fitur Telegram itu gratis dan tidak berbayar, maka platform ini sering disalah gunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk menyebarkan materi konten ilegal yang melanggar hukum, seperti pornografi, propaganda ekstremis, judi online dan informasi yang menyesatkan.
Ada pun cara yang dipakai kelompok yang dimaksud tersebut adalah dengan membuat grup atau channel / komunitas yang memfasilitasi penyebaran konten tersebut secara luas dan cepat, sehingga menyulitkan pihak berwenang untuk mengontrol dan mengawasi aktivitas tersebut.
Namun yang paling fatal, Telegram terbukti dipakai oleh kelompok teroris untuk merencanakan dan mengoordinasikan serangan. Ini menjadi alasan kuat bagi pemerintah untuk mempertimbangkan pemblokiran.
Kemudahan dalam berkomunikasi secara anonim dan aman memang menjadikan Telegram sebagai pilihan bagi individu atau kelompok yang ingin menghindari deteksi oleh pihak berwenang.
Tapi di balik itu semua, potensi ancaman keamanan nasional menjadi salah satu faktor utama di balik keputusan untuk memblokir aplikasi ini.
Judi Online Termasuk Salah Satu Faktor
Kebijakan pemerintah Indonesia dalam pengawasan teknologi informasi dan komunikasi sangat mengedepankan yang namanya konten positif bagi masyarakat Indonesia.
Menkominfo memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi di Indonesia tidak melanggar hukum. Itulah kenapa saat ini, pemberantasan penuh terhadap judi online termasuk salah satu agenda kerja utama Kominfo Indonesia.
Pada siaran pers tanggal 24 Mei 2024 kemarin, Menkominfo Budi Arie menyebutkan bahwasanya Telegram tidak kooperatif dalam pemberantasan judi online, sedangkan platform lainnya sudah menunjukkan itikad baik dalam membantu pemerintah Indonesia.
Jika hal ini terus berlanjut, maka akan ada kemungkinan pemblokiran akses aplikasi instan Telegram di Indonesia.
Alternatif Aplikasi Pesan Instan yang Populer
Dalam menghadapi potensi pemblokiran Telegram oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), pengguna di Indonesia tentu membutuhkan aplikasi pengganti Telegram yang andal.
Aplikasi pengganti Telegram paling populer adalah WhatsApp. Aplikasi ini terkenal dengan kemudahan penggunaannya dan fitur-fitur seperti panggilan suara dan video, enkripsi end-to-end, serta dukungan multi-platform.
Bahkan basis pengguna Whatsapp sangat besar di Indonesia, sehingga cocok menjadi pilihan utama bagi banyak orang, termasuk untuk pebisnis dan kantoran.
Salah satu alternatif aplikasi pengganti Telegram lainnya yang patut dipertimbangkan adalah Signal. Aplikasi ini menggunakan protokol enkripsi canggih dan tidak mengumpulkan data pengguna, menjadikannya pilihan yang ideal bagi mereka yang sangat peduli dengan privasi.
Selain itu, Signal juga menawarkan fitur-fitur seperti pesan yang dapat menghilang otomatis dan panggilan video yang aman.
Menurut beberapa sumber, Signal memiliki kemiripan dengan Telegram hingga 80% sehingga sudah pasti mudah digunakan apalagi jika memang sudah terbiasa dengan aplikasi Telegram.
Aplikasi LINE besutan Naver dari Jepang juga merupakan alternatif yang menarik. Aplikasi pengganti Telegram ini menawarkan berbagai fitur unik seperti stiker, panggilan suara dan video, serta Timeline untuk berbagi momen dengan teman.
LINE juga memiliki fitur “Keep” yang memungkinkan pengguna menyimpan pesan, foto, dan file penting. Meski popularitas LINE di Indonesia cukup tinggi, namun masih kalah dibanding beberapa negara lain seperti Thailand, Kamboja, Vietnam atau Jepang, yang mana merupakan aplikasi chat instan pilihan nomor satu kalangan remaja dan anak muda.
Keunggulan dan Kekurangan Aplikasi pengganti Telegram
Setiap aplikasi tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ketika mempertimbangkan alternatif aplikasi pengganti Telegram, beberapa faktor penting perlu dianalisis secara mendetail seperti enkripsi end-to-end, kebijakan privasi, dukungan multi-platform, kemampuan menangani grup besar, dan pengiriman file.
Berikut ini adalah keunggulan dan kekurangan dari beberapa aplikasi yang dijadikan alternatif.
Signal
Signal menawarkan keamanan yang superior, tetapi basis penggunanya lebih kecil.
Keunggulan utama dari Signal termasuk enkripsi end-to-end yang kuat, yang memastikan bahwa pesan hanya dapat diakses oleh penerima yang dimaksud. Kebijakan privasi Signal juga sangat ketat, tanpa pengumpulan data pengguna untuk keperluan iklan. Selain itu, aplikasi ini mendukung berbagai platform, termasuk iOS, Android, dan desktop.
Namun, kekurangan dari Signal adalah keterbatasan dalam fitur-fitur tambahan seperti stiker dan bot, yang mungkin kurang menarik bagi beberapa pengguna.
WhatsApp unggul dalam hal popularitas dan kemudahan penggunaan, namun beberapa pengguna mungkin khawatir tentang kebijakan privasinya.WhatsApp merupakan alternatif aplikasi pengganti Telegram yang paling banyak dipertimbangkan.
Keunggulan WhatsApp meliputi enkripsi end-to-end, dukungan multi-platform, dan kemampuan untuk menangani grup besar dengan mudah. WhatsApp juga memungkinkan pengiriman file dengan ukuran yang cukup besar.
Namun, kekurangan WhatsApp adalah kebijakan privasi yang sering kali dipertanyakan, terutama terkait dengan berbagi data dengan Facebook.
WhatsApp unggul dalam hal popularitas dan kemudahan penggunaan, namun beberapa pengguna mungkin khawatir tentang kebijakan privasinya.
Viber
Selanjutnya, ada aplikasi Viber yang juga menawarkan enkripsi end-to-end dan dukungan multi-platform.
Keunggulan Viber adalah kemampuan untuk membuat grup dengan jumlah anggota yang besar dan pengiriman file yang cepat.
Namun, kekurangan Viber adalah antarmuka pengguna yang mungkin dianggap kurang intuitif dibandingkan dengan aplikasi lain dan kurangnya fitur tambahan.
Threema
Alternatif aplikasi pengganti Telegram lainnya adalah Threema, yang terkenal dengan fokus kuat pada privasi.
Keunggulan Threema termasuk enkripsi end-to-end, tidak memerlukan nomor telepon untuk registrasi, dan kebijakan privasi yang ketat.
Namun, kekurangan Threema adalah tidak gratis, yang mungkin menjadi hambatan bagi beberapa pengguna.
LINE
Sementara itu, LINE menawarkan fitur-fitur kreatif yang tidak dimiliki aplikasi lain, meskipun beberapa orang mungkin merasa antarmukanya lebih rumit.
Pada akhirnya, pilihan aplikasi pesan instan terbaik bergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing pengguna.
Dengan mempertimbangkan keunggulan dan kekurangan masing-masing aplikasi ini, pengguna dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam memilih alternatif aplikasi pengganti Telegram yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.