Video Polwan Viral di Media Sosial, Jadi Duta Sopan Santun Setelah Tegur Orang Makan

Cara Mahyong – Netizen media sosial (medsos) belakangan ini sedang heboh memperbincangkan sebuah video viral yang memperlihatkan aksi seorang polisi wanita (polwan) bersama sejumlah patroli polisi saat menegur orang yang sedang makan karena dinilai tidak sopan.

Video yang diberi judul polwan ganggu orang makan tersebut dibagikan akun media sosial X atau Twitter, @ARSIP*** pada Jumat (23/8/2024). Sontak, polwan yang menjadi sorotan utama dalam video tersebut menjadi bahan hujatan dan nyinyiran warga netizen Indonesia.

Kronologi Video

Dalam video yang beredar, terlihat rombongan polisi mendatangi warung makan pinggir jalan lalu menanyai seorang pria yang sedang makan. Di tengah pemeriksaan, seorang polwan tiba-tiba menegur pria itu.

“Kalau diajak ngobrol tuh emang sopan ya sambil makan?” tanya polwan itu sambil menunjuk makanan yang dipegang pria tersebut.

Usai ditegur, pria itu langsung melepaskan makanannya.

Polisi yang pertama menanyainya pun memberikan nasihat agar pria itu bersikap sopan santun.

Polwan yang menegurnya tidak diam bahkan kembali memarahi pria tersebut dan mendorong pundak pria itu.

“Coba, kalau saya gak menghargai masnya, saya dorong-dorong gitu, enak gak?” tanya polwan tersebut.

Video tersebut telah tayang lebih dari 13 juta kali, disukai 40.000 warganet, dan dibagikan ulang 16.000 kali.

Apa yang menyulut Netizen?

Sekilas, tidak ada yang salah jika kita menonton secara penuh keseluruhan video yang bersumber dari acara The Police di TransTV, stasiun TV swasta Indonesia. Namun apa yang sebenarnya menyulut kemarahan dan komentar nyinyiran Netizen sehingga penggalan video menjadi viral dan Brigadir Putri harus dinobatkan jadi Duta Sopan Santun?

Sebagai pelaksana hukum Indonesia, aparat kepolisian memang memiliki hak untuk interogasi dan bertanya untuk klarifikasi dalam situasi yang dinilai bertentangan dengan hukum. Tapi pada bagian penggalan video yang beredar, disana jelas memperlihatkan secara sepintas namun jelas bahwa baik cara maupun nada bicara aparatur kepolisian tersebut menunjukkan arogansi, yang mana hal ini bertentangan dengan citra kepolisian sebagai pengayom masyarakat.

Menilik etika dan tata krama makan, sebenarnya kurang sopan mengganggu orang yang sedang makan. Apabila memang diperlukan dan sekiranya petugas kepolisian harus bertanya atau melakukan interogasi, maka alangkah baiknya untuk permisi dahulu dan memanggil atau meminta warga yang dimaksud untuk menjeda kegiatannya lalu berkomunikasi.

Sungguh sangat disayangkan dan kurang patut cara komunikasi Polwan terkait, Brigadir Putri Sirty Cikita Sabunge, yang harus memakai nada tinggi, menunjuk-nunjuk hingga mendorong bahu (meskipun sebatas contoh) pria tersebut.

Ini menunjukkan etika dan tata krama yang sangat tidak pantas, berbanding terbalik 180 derajat dengan apa yang semestinya dicontohkan seorang aparatur negara.

Hal terakhir yang membuat kemarahan netizen adalah ketika sang warga (yang kemungkinan bersalah, mabuk atau apapun itu) menyebut sing gusti Allah, Brigadir Putri seraya tidak senang menggerutu, padahal dia bisa memilih untuk diam dan tidak menanggapi.

Mudahnya tersulut emosi dan melampiaskan kemarahan pada warga menunjukkan sikap aparatur kepolisian yang tidak profesional dan sangat bias dalam melakukan operasi patroli.

Kompolnas desak klarifikasi

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Yusuf Warsyim membenarkan cuplikan video yang disiarkan program The Police merekam anggota polisi yang sedang patroli.

Menurutnya, pria yang ditanya rombongan polisi itu diduga dalam kondisi terpengaruh alkohol.

“Sementara memang apabila dicermati, anggota polisi yang sedang bertugas komunikasi kurang patut. Seolah ada seseorang yang sedang makan diinterogasi seperti itu,” ujarnya melansir kompas.com Senin (26/8/2024).

Yusuf menilai cara polisi itu berkomunikasi kurang patut saat menanyai warga sipil.

Karena itu, pihaknya akan meminta klarifikasike Polri secepatnya. Kompolnas juga merasa harus mendapatkan video lengkap percakapan yang terjadi dalam video viral tersebut.

“Kita sarankan kepada Polri untuk memberikan penjelasan dan klarifikasi bagaimana peristiwa sebenarnya,” tegas Yusuf.

Klarifikasi Polri

Setelah video polwan yang mengganggu orang makan itu viral, akun X milik Divisi Humas Polri, @DivHumas_Polri pun lantas memberikan klarifikasi.

Divisi Humas Polri menyebut video tersebut merupakan cuplikan dari program televisi berjudul The Police yang dirilis pada 22 Agustus 2024 pukul 22.45 WIB. Polisi yang mendatangi warga merupakan Tim Respati Polrestabes Surabaya. Adapun polwan yang ikut dalam aksi itu bernama Brigadir Putri Sirty Cikita Sabunge.

“Di cuplikan video tersebut, dalam upaya memelihara Kamtibmas (keamanan, ketertiban masyarakat), kami memberikan teguran kepada lima orang masyarakat yang sedang mengonsumsi minuman keras di lokasi tersebut,” tulisnya, Sabtu (24/8/2024).

Divisi Humas Polri mengklaim, ada satu orang yang tidak mengindahkan teguran dan malah menaikkan kaki ke kursi serta membuang puntung rokok ke arah petugas. Atas tindakan itu, petugas polisi memberikan teguran lisan kepada orang tersebut.

Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Dirmanto, yang memberikan klarifikasi untuk meluruskan fakta yang sebenarnya terkait video viral ‘Polwan Ganggu Orang Makan’ di Markas Polda Jatim, Senin, 26 Agustus 2024.

Dia menjelaskan, patroli yang digelar oleh tim dari Samapta Polrestabes Surabaya itu digelar pada 22 Juli 2024. Lokasi yang videonya viral adalah sebuah warung kopi di Kecamatan Tambaksari, Surabaya. “Namun sekali lagi hanyalah penggalan video,” ujar Dirmanto.

Yang terjadi sebenarnya, lanjut Dirmanto, ketika anggota Samapta Polrestabes Surabaya melakukan patroli, petugas melihat sekumpulan pria yang tengah menggelar minum minuman keras bersama-sama.

“Kemudian terjadilah di situ miskomunikasi,” tandasnya.

Karena viral, Polda Jatim kemudian memanggil Andi Darmawan, pria yang dalam video ditegur oleh Polwan bernama Brigadir Putri Cikita, dan Inspektur Polisi Dua Ian Braja yang ikut dalam patroli tersebut.

“Kemudian [keduanya] sudah kita periksa dan mereka sudah memahami kesalahan masing-masing. Yang satu [Andi Darmawan] ini minum minuman keras, yang satu [Ipda Ian Braja] mungkin dianggap tidak sopan di dalam melakukan wawancara dan mereka sudah saling memaafkan,” ujar Dirmanto.

Dengan klarifikasi tersebut, Dirmanto berharap netizen memahami apa yang sebetulnya terjadi dan tidak lagi mempersoalkan masalah tersebut. Apalagi, antara pihak-pihak yang terkait sudah saling memahami dan memaafkan.

“Dan tadi sudah saya lihat di akun media sosial si Saudari Brigadir Putri Cikita ini sudah minta maaf secara pribadi kepada semua,” kata Dirmanto.